Cover tampak depan |
Penulis : Ninna Rosmina
Penerbit : Grasindo
Terbit : 2014
Halaman : vi + 256 hal
ISBN : 978-602-251-748-1
"Aku tahu kamu adalah milikku!"
Blurb :
"Tenanglah Kiran, everybody deserves a second chance. Seperti kamu yang memberiku kesempatan kedua untuk mendekat kembali, kau pun pantas mendapatkan kesempatan kedua itu..."Bagi Calvin, Kiran merupakan cinta pertamanya. Karena kejadian tragis di masa kecilnya, Kiran melupakan kenangan indah yang pernah terjadi di antara mereka berdua. Calvin berusaha untuk mendekat kembali, tapi sepertinya dia sendirilah yang merusak hubungannya dengan Kiran, pergi meninggalkannya selepas SMA. Setelah tujuh tahun pergi meninggalkan Kiran, Calvin akhirnya bertemu kembali dengan wanita ini. Tapi ada sesuatu yang berubah pada Kiran. Walaupun wanita ini selalu bersikap manis di depannya, tapi Calvin tahu, Kiran sangat marah dan dendam pada dirinya.
Ah, Kiran, bagaimana caranya agar Calvin bisa menyentuh hatimu dan kau mengingat kembali janji yang pernah kalian berdua ucapkan di masa kecil?
Sinopsis:
Kiran dan Calvin sangat dekat, dulu. Mereka adalah tetangga sekaligus teman saat bermain. Ketika itu juga, Calvin pernah mengucapkan janji hatinya. Ayu Ningsih Kirana dan
Tapi tidak semudah itu. Kiran punya dendam yang akan dilampiaskan pada Calvin. Rasa itu yang membuat Kiran harus menjalani terapi menghapuskan ingatannya, termasuk kenangannya pada Calvin.
"Amarah dan dendam itu menguasai dirinya, membuatnya sama sekali melupakan berita bahagia tentang ingatan yang seharusnya mungkin bisa menyatukan mereka berdua saat itu juga."--pg.3Dendam karena apa? Jawabannya hanya ada, setelah kamu flashback masa lalu Kiran dan Calvin! Tentu saja setelah menamatkannya^^
"Kenapa baru sekarang ingatan itu muncul dalam otaknya? Dan kenapa dia bisa melupakannya?"--pg.2Dia juga punya trauma dan claustrophobia--fobia tempat sempit dan gelap--yang karenanya, Lina--ibu kiran--sering membawanya ke psikiater.
"Ada suatu trauma kecil yang entah kenapa, dia lupakan. Tapi justru trauma itu yang sampai sekarang selalu menghantui dirinya." --pg.14
Ulasan:
Seperti yang kak Ninna bilang, novel ini bergenre romance young-adult! Tapi bagiku, bukan masalah saat membacanya. :D
Ini tentang keluarga, dan cinta masa lalu!
Novel bersampul biru tua ini menggunakan alur campuran--maju, mundur--yang dirangkai cukup apik. Dan karakternya cukup berhasil meninggalkan kesan tersendiri. Karena semua tokohnya mempunyai kekurangan dan kelebihan yang dimunculkan. Jadi, kesannya 'seperti nyata'.
Ya, meskipun (menurutku) bnyak adegan yang tidak sepatutnya dicontoh di negara kita. Oh, atau memang benar adanya seperti itu? Aku tidak tahu jelasnya. Tapi semoga saja tidak^^ Dan semoga juga, novel ini bisa menjadi kaca pedoman agar tidak melakukannya.
Dari segi sampul, yang pertama kali terlintas adalah salju! Hehehehe. Tapi sepertinya, melenceng jauh, ya!?
Hampir sempurna untuk aman dari typo! Hampir, karena aku menemukan beberapa tanda baca yang typo. Iya, hanya itu.
Satu lagi tentang logika, saya memiliki beberapa kendala:
Pertama, tentang 'Liontin batu safir biru' yang dilepas begitu saja. Oh, maksudnya tidak ada penyelesaian untuk ditemukan kembali. Padahal ketika membaca di prolog, objek itu menarik fokusku.
Kedua, di halaman 151. Aku merasa ada hambatan saat membacanya,
"Sudah seminggu ini dia memikirkan semua itu, Sudah seminggu dilaluinya bersama Calvin di dalam kamar apartemen ini dengan manis dan menyenangkan."
Sedang di halaman 39,
"Ya, bolehlah aku sudah bosan dua minggu di dalam sini terus!"
Sebaiknya di halaman 151 diperbaiki kurang lebih seperti ini (menurutku),
"Sudah seminggu ini dia memikirkan semua itu. Terhitung tiga minggu dilaluinya bersama Calvin di dalam kamar apartemen ini dengan manis dan menyenangkan."
Satu lagi, di halaman 156, yang menjelaskan kalau Elisa dan Farel adalah keponakan Kiran. Berbeda dengan halaman 159, yang mengatakan Elisa dan Farel adalah saudara sepupunya yang masih kecil.
Mungkin hanya itu yang mengganjal, kak Ninna. Mohon diperbaiki jika nanti novelnya cetak ulang. Amiiin.
Terimakasih atas novelnya yang mengesankan dan memberi banyak pelajaran bagiku--terutama tentang kerasnya dunia tanpa pengawasan orang tua(": Terimakasih banyak, kak^^ Terus menulis dan terus menginspirasi;)
Terimakasih juga ttd-nya kak >< Sukses selalu!